Kamis, 14 Agustus 2014

Pulau Gili Labak



Wisata Pulau Gili Labak |Sumenep - Madura.
Pulau Gili Labak dikenal dengan sebuah pulau yang memiliki pasir putih dengan air laut yang sangat jernih. Berbeda dengan Pulau Gili Iyang, Gili Iyang memiliki kadar Oksigen tertinggi di Dunia. Selain itu, juga memiliki Gua Air yang terletak di desa Bancamara Gili Iyang. Nah dari beberapa Informasi tersebutlah, akhirnya diputuskan untuk mengunjungi atau berwisata ke Pulau Gili Labak. Pulau yang memiliki banyak kelebihan dan juga memiliki keindahan alam yang tidak kalah dengan tempat-tempat lainnya di Indonesia ini.

Couch Surfing Indonesia

Nah pada malam sebelumnya, kami para Blogger Madura yang berada di Basecamp Songennep Tempo Doeloe menunggu kedatangan teman-teman dari Couch Surfing Indonesia. Dan kebetulan, klebun/ketua dari Songennep Tempo Doeloe juga merupakan anggota dari Couch Surfing Indonesia. Teman-teman dari Couch Surfing Indonesia yang kami tunggu berasal dari beberapa daerah yang berbeda, salah satunya adalah Surabaya dan juga Malang. Teman Couch Surfing yang akan ikut ke Pulau Gili Labak berjumlah 8 orang (Cewek 4 dan Cowok 4). Untuk nama jangan ditanya karena aku orangnya cepat lupa kalo masalah nama-nama. Hehe :D
Mereka berangkat dari Surabaya sekitar jam 20.30 WIB, sembari menunggu mereka sampai di Sumenep. Aku dan beberapa teman ngobrol santai di ruang tamu untuk membicarakan beberapa persiapan untuk berwisata ke Pulau Gili Labak. Mulai dari rute, biaya, hingga pesona alam apa saja yang terdapat di Pulau Gili Labak. Eitsss perlu diketahui sebelumnya, gak ada niatan untuk mengulang kata Pulau. Maksudnya? Oke arti kata dari Gili kan sebenarnya adalah Pulau, jadi Gili Labak itu adalah Pulau Labak. Namun Masyarakat sekitar menyebutnya dengan sebutan Pulau Gili Labak. Jadi ikutan deh bilang Pulau Gili Labak, dan ini memang lebih cocok dan lebih keren.
Di Madura sendiri meskipun terdapat banyak pulau kecil, namun hanya ada 4 Pulau yang penyebutannya dimulai dengan kata Gili, pulau-pulau tersebut adalah Pulau Gili Labak, Gili Iyang, Gili Genteng, dan Gili Raja. Dari keempat pulau tersebut, sudah dua pulau yang kukunjungi. Mulai dari Pulau Gili Labak hingga Gili Iyang, untuk pulau-pulau lainnya menyusul sajalah. Semua bisa diatur asal ada niatan dan juga fulus. Hahaha :D
Setelah lama berbincang-bincang, akhirnya beberapa teman memutuskan untuk beristirahat. Dan hanya sebagian saja yang masih Onfire menunggu kedatangan dari teman-teman Couch Surfing (CS) Surabaya dan Malang. Selang beberapa saat kemudian, tepatnya jam 02.00 WIB rombonganpun tiba dengan menggunakan satu unit mobil (Merk disamarkan) hahaha. Kamipun semua berkenalan dan tentunya ngobrol sejenak, karena setelah itu kami harus beristirahat agar keesokan harinya bisa bangun pagi.

Pelabuhan Kalianget Sumenep - Madura

Pagi haripun menjelang, dan semua masih kumu-kumus karena belum ada yang mandi. (sebenarnya ada sih contohnya aku, karena tidak mau dibilang sombong jadi gak tak beri tau) hehehe. Persiapan kami sudah dimatangkan, mulai dari lahir hingga batin, makanan hingga minuman, pakaian dalam hingga pakaian luar, snorkle hingga plastik basah buat pakaian kotor nantinya. Sungguh kompleks banget kan persiapan yang telah kami lakukan selama belum berangkat menuju ke Pelabuhan Kalianget.
Setelah segala persiapan selesai, kami semua sekitar 16 orang berangkat menuju ke Pelabuhan utama Kalianget Sumenep Madura. Terdapat dua rombongan, untuk rombongan yang pertama menggunakan Mobil (berjumlah 8 orang) dan sisanya menggunakan motor (yakni 8 orang juga). Perjalanan dari Sumenep Kota menuju ke Pelabuhan Kalianget sekitar 30 menit perjalanan, dan mungkin kurang dari itu. Sesampainya di Pelabuhan utama Kalianget, kami tidak bisa langsung menyeberang menuju ke Pulau Gili Labak melalui pelabuhan tersebut. Kami harus pindah ke pelabuhan yang lebih kecil lagi dan mungkin bisa dikatakan pelabuhan alternatif, dikarenakan perahu yang akan kami tumpangi ada di pelabuhan satunya itu.

Trip ke Pulau Gili Labak

Kami berangkat menuju ke Pulau Gili Labak dari pelabuhan alternatif di Kalianget dengan dinahkodai satu orang anak buah perahu dan satu orang lagi kapten kapal (kayak bajak laut aja ya). Keceriaan dan kesenangan mulai tampak dari wajah teman-teman, mulai pada saat berangkat maupun dalam perjalanan. Namun ketika dalam perjalanan, ada dua orang yang mabuk laut. Alasannya karena terlalu banyak Polisi Tidur di sana. Sekitar 2,5 jam perjalanan laut kami tempuh, berharap cepat sampai di pulau yang kami tuju yakni Pulau Gili Labak. Namun nampak dari kejauhan sebuah pulau kecil yang memiliki Pasir berwarna putih, dan ternyata itu adalah Pulau Gili Labak. Pulau yang menjadi tujuan kami semua untuk berwisata dan menggali potensi yang ada di sana.
Setelah Menempuh Perjalanan Selama 2 Jam Akhirnya Terlihat Juga
Setelah Menempuh Perjalanan Selama 2 Jam Akhirnya Terlihat Juga
Sesampainya di Pulau Gili Labak, kami tak langsung Snorkling. Namun masih turun dari perahu (hahaha iya donk) dan juga sedikit foto-foto plus menuju ke tempat yang agak teduh untuk menikmati menu makan pagi yang terpaksa dimakan waktu siang hari. Ditempat inilah semua beristirahat sejenak, dan ditempat inilah kami mulai saling mengakrabkan diri satu dengan yang lainnya. Dikarenakan kami memang belum pernah bertemu sebelumnya, ya hanya sebagian saja sih yang sudah dikenal.

Wisata Pantai di Pulau Gili Labak

Selesai beristirahat, kamipun melanjutkan perjalanan wisata kami untuk berkeliling di pinggir pantai dari Pulau Gili Labak. Dan subhanallah sungguh luar biasa segala ciptaanmu ya Allah, Engkau memang Yang Maha Menciptakan, Maha Indah, dan Maha segalanya. Terdiam sesaat menikmati indahnya alam yang dilukiskan-Nya tepat didepan kedua mataku, tak ada kata yang terucap selain Subhanallah. Baru pertama ini menikmati keindahan alam Madura seperti ini, karena sebelum-sebelumnya hanya bisa menyaksikan di layar televisi. Dan itupun bukan wilayah sendiri, melainkan diluar Pulau dan terkadang di luar Negeri.

Spot Foto di Pulau Gili Labak

Banyak spot foto yang terdapat di Pulau Gili Labak, mulai dari lautnya, pantainya, pohon-pohonnya, karangnya, perahu nelayan, batang pohon yang sudah kering, dan masih banyak spot serta objek foto lainnya yang bisa diabadikan ketika berada di pulau yang berada di sebelah timu Kabupaten Sumenep ini, ya tepatnya di Pulau Gili Labak. Jadi gak ada kata menyesal apabila berkunjung ke Pulau dengan sejuta keindahan ini, paling ya menyesal kalo gak bawa kamera ke sana. Hahaha :D
Kamera menjadi bagian terpenting apabila berkunjung ke Pulau Gili Labak ini, karena dengan kameralah kita bisa mengabadikan moment ketika berada di sana. Dan selain itu, kita bisa mempromosikan kepada publik kalo ternyata di Madura tuh ada pulau yang tidak kalah bagus dengan pulau-pulau lainnya, baik yang terdapat di dalam maupun di luar Negeri. Pasti pada mupeng melihat foto-fotonya kan? Tenang masih ada lagi kok, stok masih banyak. Contoh seperti di bawah ini :

Foto Pantai dengan Menggunakan Frame Batang Kayu juga Epic Banget
Memanfaatkan Objek Sekitar untuk Mendapatkan Foto yang Epic
Memanfaatkan Objek Sekitar untuk Mendapatkan Foto yang Epic
Banyaknya Akar dari Pepohonan yang Kering sangat Membantu Menghasilkan Foto Epic
Banyaknya Akar dari Pepohonan yang Kering sangat Membantu Menghasilkan Foto Epic
Bisa saja hanya Memanfaatkan Pepohonan yang masih Hidup
Bisa saja hanya Memanfaatkan Pepohonan yang masih Hidup
Sekalian Motret Agak ke Tengah Agar Mendapatkan Pemandangan Air Laut yang Lebih Luas
Sekalian Motret Agak ke Tengah Agar Mendapatkan Pemandangan Air Laut yang Lebih Luas
Hanya Memanfaatkan Akar Kayu yang Tumbang
Hanya Memanfaatkan Akar Kayu yang Tumbang
Lebih Menonjolkan Pada Kayu Kering
Lebih Menonjolkan Pada Kayu Kering
Selain hanya mengambil gambar atau foto pemandangan saja, juga bisa dibubuhkan dengan objek Manusia yang semakin membuat foto lebih hidup dan terutama bisa menampilkan objek alami dari Manusia dan Alam. Hal ini bisa lebih mempermanis foto yang diambil ketika berada di sebuah Pantai.
Berteduh dengan Membentangkan Kain Sebagai Penutup dari Panas Matahari
Berteduh dengan Membentangkan Kain Sebagai Penutup dari Panas Matahari
Pantai memiliki banyak objek yang bisa diabadikan, misalnya saja ya Karang, Kayu, Pepohonan Tumbang, Akar yang Tua, dan masih banyak objek lain lagi yang bisa diabadikan. Keberadaan mereka tuh seakan kewajiban mereka untuk menghiasi daerah pantai, jadi rugi banget apabila tidak bisa mendapatkan gambar atau foto dari mereka semua. Tentunya aku tidak ingin meninggalkan mereka begitu saja di sana, seperti inilah penampakan mereka semua.
Akar yang Menjulang Membuat Pemandangan Semakin Epic
Akar yang Menjulang Membuat Pemandangan Semakin Epic
Pohon yang Tumbang Bagus untuk diabadikan juga
Pohon yang Tumbang Bagus untuk diabadikan juga
Ini Rumput atau Bulu Babi, yang Jelas Objek ini Juga Epic
Ini Rumput atau Bulu Babi, yang Jelas Objek ini Juga Epic.

Snorkling di Pantai Gili Labak

Tak cukup berwisata mengelilingi Pulau Gili labak saja, namun disempatkan untuk merubah warna kulit agar lebih kecoklatan dan bahkan kehitaman. Selanjutnya adalah Snorkling, atau menyelam sambil melihat karang-karang yang ada dibawah laut. Snorkling sangat cocok dilakukan di Pulau Gili Labak ini, karena aliran ombaknya yang tidak begitu besar. Serta air lautnya yang jernih banget, dan terumbu karang yang masih banyak terdapat di pinggiran pantai. Semakin ke tengah, maka akan semakin banyak pula kita menemukan terumbu karang dan ikan-ikan yang sangat bagus. Sebenarnya ada penyesalan yang sangat mendalam sih pada waktu itu dan hingga sekarang, kenapa coba gak ada yang bawa Kamera Under Water (UW)??? :(
Air yang Jernih sangat Epic untuk Snorkling
Bisa Snorkling hingga ke Tengah, Semakin ke Tengah Semakin Banyak Terumbu Karang
Sangat Jernih Air Lautnya
Jangan Lupa Membawa Krim Anti Matahari atau SunBlock
Terlihat di Kejauhan teman-teman Couch Surfing Indonesia masih Snorkling
Berenang di Pinggir Pantai tidak Membuat Kaki terluka
Bersantai Menikmati Deburan Ombak dan Hembusan Angin Laut
Mendekati Ranting Pepohonan yang Tumbang
Melompat Kegirangan atau Menari Kecak
Puas bermain-main dengan terumbu karang, ikan, dan juga air laut yang ada di sana. Kami semua kembali ke atas perahu yang akan membawa kami kembali menuju ke Pelabuhan Kalianget Sumenep Madura. Sebagian dari kami ada yang sudah ganti baju dan bahkan ada yang belum ganti baju, katanya sih mau ganti baju setelah sampai di Pelabuhan Kalianget. (Mikirku gini, apakah anu mereka gak kedinginan dan gak keriput ya) :D
Menikmati Perjalanan Pulang dengan Beristirahat di Pinggir Perahu
Perjalanan pulang lebih cepat daripada perjalanan disaat akan menuju ke Pulau Gili Labak, ya ini karena faktor cuaca juga yang mendukung. Pas berangkat tuh terasa lama karena angin berhembus dari depan kami, sedangkan pada saat pulang angin berhembus dari belakang kami. Jadi itulah kenapa perjalanan pulang lebih cepat daripada berangkat menuju ke Pulau Gili Labak.
Kurang Sedikit Lagi maka Akan Menikmati Matahari Terbenam

Ayo Berwisata kePulau Gili Labak

Bagaimana setelah melihat foto-foto yang ada di atas? Pasti sangat tertarik ya untuk mengunjungi Pulau Gili Labak yang terletak di sebelah timur Kabupaten Sumenep Madura ini. Dan apabila kurang puas dengan foto-foto yang ada di atas, silahkan disimak baik-baik video mengenai perjalanan kami kemarin menuju ke Pulau Gili Labak.

Silahakan kalian boleh mengunduh atau mendownload video ini, disebarluaskanpun juga tidak apa-apa. Bantu menunjukkan kepada dunia bahwasanya Madura memiliki tempat seindah dan sebagus ini.
Dan bagi teman-teman yang ingin berwisata ke Pulau Gili Labak, jangan lupa untuk tidak membuang sampah sembarangan di sana atau membawa sampah ke sana (kecuali sih sampah dari perut). Terlebih lagi kalau dengan sukarela untuk membersihkan sampah yang ada di sana, karena siapa lagi yang akan peduli dengan lingkungan sekitar kita kalo bukan diri kita sendiri.
Terima Kasih ya sob, sudah melihat foto-foto dan video yang ada di artikel ini. Syukur-syukur membaca tulisanku ini, dan terlebih membagikannya kepada orang lain.
Info dan Tips:
  • Untuk harga sewa satu perahu Rp. 500.000,- / hari.
  • Untuk biaya parkir Mobil dan Motor pada waktu itu Gratis.
  • Sebaiknya tawar-menawar terlebih dahulu dengan bapak pemilik perahu.
  • Satu perahu bisa memuat orang antara 15 - 20 orang.
  • Lebih banyak orang, lebih baik karena urunan lebih murah. Namun apabila kalian Horang Kayah, cukup satu atau dua orang saja. (HoneyMoon).
  • Lebih enak lagi kalo naik Mobil atau Motor sendiri, dan tentunya bisa memiliki kenalan orang Sumenep.
  • Di Pulau Gili Labak tidak ada yang jualan apapun itu, jadi persiapkan mulai dari sebelum keberangkatan.
  • Membawa alat renang sendiri, mulai dari pakaian renang hingga snorkle untuk snorkling di sana.
  • Membawa kamera UW (Under Water) dan SunBlock.
  • Kalo dari arah Surabaya mending naik bus dari Terminal Bungurasih menuju ke Terminal Sumenep, kemudian dari Terminal Sumenep naik angkutan umum ke Pelabuhan Kalianget.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar