Pulau Gili Labak dikenal dengan sebuah
pulau yang memiliki pasir putih dengan air laut yang sangat jernih.
Berbeda dengan Pulau Gili Iyang, Gili Iyang memiliki kadar Oksigen
tertinggi di Dunia. Selain itu, juga memiliki Gua Air yang terletak di
desa Bancamara Gili Iyang. Nah dari beberapa Informasi tersebutlah,
akhirnya diputuskan untuk mengunjungi atau berwisata ke Pulau Gili
Labak. Pulau yang memiliki banyak kelebihan dan juga memiliki keindahan
alam yang tidak kalah dengan tempat-tempat lainnya di Indonesia ini.
Couch Surfing Indonesia
Nah pada malam sebelumnya, kami para
Blogger Madura yang berada di Basecamp Songennep Tempo Doeloe menunggu
kedatangan teman-teman dari Couch Surfing Indonesia. Dan kebetulan,
klebun/ketua dari Songennep Tempo Doeloe juga merupakan anggota dari
Couch Surfing Indonesia. Teman-teman dari Couch Surfing Indonesia yang
kami tunggu berasal dari beberapa daerah yang berbeda, salah satunya
adalah Surabaya dan juga Malang. Teman Couch Surfing yang akan ikut ke
Pulau Gili Labak berjumlah 8 orang (Cewek 4 dan Cowok 4). Untuk nama
jangan ditanya karena aku orangnya cepat lupa kalo masalah nama-nama.
Hehe
Mereka berangkat dari Surabaya sekitar
jam 20.30 WIB, sembari menunggu mereka sampai di Sumenep. Aku dan
beberapa teman ngobrol santai di ruang tamu untuk membicarakan beberapa
persiapan untuk berwisata ke Pulau Gili Labak. Mulai dari rute, biaya,
hingga pesona alam apa saja yang terdapat di Pulau Gili Labak. Eitsss
perlu diketahui sebelumnya, gak ada niatan untuk mengulang kata Pulau.
Maksudnya? Oke arti kata dari Gili kan sebenarnya adalah Pulau, jadi
Gili Labak itu adalah Pulau Labak. Namun Masyarakat sekitar menyebutnya
dengan sebutan Pulau Gili Labak. Jadi ikutan deh bilang Pulau Gili
Labak, dan ini memang lebih cocok dan lebih keren.
Di Madura sendiri meskipun terdapat
banyak pulau kecil, namun hanya ada 4 Pulau yang penyebutannya dimulai
dengan kata Gili, pulau-pulau tersebut adalah Pulau Gili Labak, Gili
Iyang, Gili Genteng, dan Gili Raja. Dari keempat pulau tersebut, sudah
dua pulau yang kukunjungi. Mulai dari Pulau Gili Labak hingga Gili
Iyang, untuk pulau-pulau lainnya menyusul sajalah. Semua bisa diatur
asal ada niatan dan juga fulus. Hahaha
Setelah lama berbincang-bincang, akhirnya
beberapa teman memutuskan untuk beristirahat. Dan hanya sebagian saja
yang masih Onfire menunggu kedatangan dari teman-teman Couch Surfing
(CS) Surabaya dan Malang. Selang beberapa saat kemudian, tepatnya jam
02.00 WIB rombonganpun tiba dengan menggunakan satu unit mobil (Merk
disamarkan) hahaha. Kamipun semua berkenalan dan tentunya ngobrol
sejenak, karena setelah itu kami harus beristirahat agar keesokan
harinya bisa bangun pagi.
Pelabuhan Kalianget Sumenep - Madura
Pagi haripun menjelang, dan semua masih
kumu-kumus karena belum ada yang mandi. (sebenarnya ada sih contohnya
aku, karena tidak mau dibilang sombong jadi gak tak beri tau) hehehe.
Persiapan kami sudah dimatangkan, mulai dari lahir hingga batin, makanan
hingga minuman, pakaian dalam hingga pakaian luar, snorkle hingga
plastik basah buat pakaian kotor nantinya. Sungguh kompleks banget kan
persiapan yang telah kami lakukan selama belum berangkat menuju ke
Pelabuhan Kalianget.
Setelah segala persiapan selesai, kami
semua sekitar 16 orang berangkat menuju ke Pelabuhan utama Kalianget
Sumenep Madura. Terdapat dua rombongan, untuk rombongan yang pertama
menggunakan Mobil (berjumlah 8 orang) dan sisanya menggunakan motor
(yakni 8 orang juga). Perjalanan dari Sumenep Kota menuju ke Pelabuhan
Kalianget sekitar 30 menit perjalanan, dan mungkin kurang dari itu.
Sesampainya di Pelabuhan utama Kalianget, kami tidak bisa langsung
menyeberang menuju ke Pulau Gili Labak melalui pelabuhan tersebut. Kami
harus pindah ke pelabuhan yang lebih kecil lagi dan mungkin bisa
dikatakan pelabuhan alternatif, dikarenakan perahu yang akan kami
tumpangi ada di pelabuhan satunya itu.
Trip ke Pulau Gili Labak
Kami berangkat menuju ke Pulau Gili Labak
dari pelabuhan alternatif di Kalianget dengan dinahkodai satu orang
anak buah perahu dan satu orang lagi kapten kapal (kayak bajak laut aja
ya). Keceriaan dan kesenangan mulai tampak dari wajah teman-teman, mulai
pada saat berangkat maupun dalam perjalanan. Namun ketika dalam
perjalanan, ada dua orang yang mabuk laut. Alasannya karena terlalu
banyak Polisi Tidur di sana. Sekitar 2,5 jam perjalanan laut kami
tempuh, berharap cepat sampai di pulau yang kami tuju yakni Pulau Gili
Labak. Namun nampak dari kejauhan sebuah pulau kecil yang memiliki Pasir
berwarna putih, dan ternyata itu adalah Pulau Gili Labak. Pulau yang
menjadi tujuan kami semua untuk berwisata dan menggali potensi yang ada
di sana.
Sesampainya di Pulau Gili Labak, kami tak
langsung Snorkling. Namun masih turun dari perahu (hahaha iya donk) dan
juga sedikit foto-foto plus menuju ke tempat yang agak teduh untuk
menikmati menu makan pagi yang terpaksa dimakan waktu siang hari.
Ditempat inilah semua beristirahat sejenak, dan ditempat inilah kami
mulai saling mengakrabkan diri satu dengan yang lainnya. Dikarenakan
kami memang belum pernah bertemu sebelumnya, ya hanya sebagian saja sih
yang sudah dikenal.
Wisata Pantai di Pulau Gili Labak
Selesai beristirahat, kamipun melanjutkan
perjalanan wisata kami untuk berkeliling di pinggir pantai dari Pulau
Gili Labak. Dan subhanallah sungguh luar biasa segala ciptaanmu ya
Allah, Engkau memang Yang Maha Menciptakan, Maha Indah, dan Maha
segalanya. Terdiam sesaat menikmati indahnya alam yang dilukiskan-Nya
tepat didepan kedua mataku, tak ada kata yang terucap selain
Subhanallah. Baru pertama ini menikmati keindahan alam Madura seperti
ini, karena sebelum-sebelumnya hanya bisa menyaksikan di layar televisi.
Dan itupun bukan wilayah sendiri, melainkan diluar Pulau dan terkadang
di luar Negeri.
Spot Foto di Pulau Gili Labak
Banyak spot foto yang terdapat di Pulau
Gili Labak, mulai dari lautnya, pantainya, pohon-pohonnya, karangnya,
perahu nelayan, batang pohon yang sudah kering, dan masih banyak spot
serta objek foto lainnya yang bisa diabadikan ketika berada di pulau
yang berada di sebelah timu Kabupaten Sumenep ini, ya tepatnya di Pulau
Gili Labak. Jadi gak ada kata menyesal apabila berkunjung ke Pulau
dengan sejuta keindahan ini, paling ya menyesal kalo gak bawa kamera ke
sana. Hahaha
Kamera menjadi bagian terpenting apabila
berkunjung ke Pulau Gili Labak ini, karena dengan kameralah kita bisa
mengabadikan moment ketika berada di sana. Dan selain itu, kita bisa
mempromosikan kepada publik kalo ternyata di Madura tuh ada pulau yang
tidak kalah bagus dengan pulau-pulau lainnya, baik yang terdapat di
dalam maupun di luar Negeri. Pasti pada mupeng melihat foto-fotonya kan?
Tenang masih ada lagi kok, stok masih banyak. Contoh seperti di bawah ini :
Selain hanya mengambil gambar atau foto
pemandangan saja, juga bisa dibubuhkan dengan objek Manusia yang semakin
membuat foto lebih hidup dan terutama bisa menampilkan objek alami dari
Manusia dan Alam. Hal ini bisa lebih mempermanis foto yang diambil
ketika berada di sebuah Pantai.
Pantai memiliki banyak objek yang bisa
diabadikan, misalnya saja ya Karang, Kayu, Pepohonan Tumbang, Akar yang
Tua, dan masih banyak objek lain lagi yang bisa diabadikan. Keberadaan
mereka tuh seakan kewajiban mereka untuk menghiasi daerah pantai, jadi
rugi banget apabila tidak bisa mendapatkan gambar atau foto dari mereka
semua. Tentunya aku tidak ingin meninggalkan mereka begitu saja di sana,
seperti inilah penampakan mereka semua.
Snorkling di Pantai Gili Labak
Tak cukup berwisata mengelilingi Pulau
Gili labak saja, namun disempatkan untuk merubah warna kulit agar lebih
kecoklatan dan bahkan kehitaman. Selanjutnya adalah Snorkling, atau
menyelam sambil melihat karang-karang yang ada dibawah laut. Snorkling
sangat cocok dilakukan di Pulau Gili Labak ini, karena aliran ombaknya
yang tidak begitu besar. Serta air lautnya yang jernih banget, dan
terumbu karang yang masih banyak terdapat di pinggiran pantai. Semakin
ke tengah, maka akan semakin banyak pula kita menemukan terumbu karang
dan ikan-ikan yang sangat bagus. Sebenarnya ada penyesalan yang sangat
mendalam sih pada waktu itu dan hingga sekarang, kenapa coba gak ada
yang bawa Kamera Under Water (UW)???
Puas bermain-main dengan terumbu karang,
ikan, dan juga air laut yang ada di sana. Kami semua kembali ke atas
perahu yang akan membawa kami kembali menuju ke Pelabuhan Kalianget
Sumenep Madura. Sebagian dari kami ada yang sudah ganti baju dan bahkan
ada yang belum ganti baju, katanya sih mau ganti baju setelah sampai di
Pelabuhan Kalianget. (Mikirku gini, apakah anu mereka gak kedinginan
dan gak keriput ya)
Perjalanan pulang lebih cepat daripada
perjalanan disaat akan menuju ke Pulau Gili Labak, ya ini karena faktor
cuaca juga yang mendukung. Pas berangkat tuh terasa lama karena angin
berhembus dari depan kami, sedangkan pada saat pulang angin berhembus
dari belakang kami. Jadi itulah kenapa perjalanan pulang lebih cepat
daripada berangkat menuju ke Pulau Gili Labak.
Ayo Berwisata kePulau Gili Labak
Bagaimana setelah melihat foto-foto yang
ada di atas? Pasti sangat tertarik ya untuk mengunjungi Pulau Gili Labak
yang terletak di sebelah timur Kabupaten Sumenep Madura ini. Dan
apabila kurang puas dengan foto-foto yang ada di atas, silahkan disimak
baik-baik video mengenai perjalanan kami kemarin menuju ke Pulau Gili
Labak.
Silahakan kalian boleh mengunduh atau
mendownload video ini, disebarluaskanpun juga tidak apa-apa. Bantu
menunjukkan kepada dunia bahwasanya Madura memiliki tempat seindah dan
sebagus ini.
Dan bagi teman-teman yang ingin berwisata ke Pulau Gili Labak, jangan lupa untuk tidak membuang sampah sembarangan di sana atau membawa sampah ke sana (kecuali sih sampah dari perut). Terlebih lagi kalau dengan sukarela untuk membersihkan sampah yang ada di sana, karena siapa lagi yang akan peduli dengan lingkungan sekitar kita kalo bukan diri kita sendiri.
Terima Kasih ya sob, sudah melihat
foto-foto dan video yang ada di artikel ini. Syukur-syukur membaca
tulisanku ini, dan terlebih membagikannya kepada orang lain.
Info dan Tips:
- Untuk harga sewa satu perahu Rp. 500.000,- / hari.
- Untuk biaya parkir Mobil dan Motor pada waktu itu Gratis.
- Sebaiknya tawar-menawar terlebih dahulu dengan bapak pemilik perahu.
- Satu perahu bisa memuat orang antara 15 - 20 orang.
- Lebih banyak orang, lebih baik karena urunan lebih murah. Namun apabila kalian Horang Kayah, cukup satu atau dua orang saja. (HoneyMoon).
- Lebih enak lagi kalo naik Mobil atau Motor sendiri, dan tentunya bisa memiliki kenalan orang Sumenep.
- Di Pulau Gili Labak tidak ada yang jualan apapun itu, jadi persiapkan mulai dari sebelum keberangkatan.
- Membawa alat renang sendiri, mulai dari pakaian renang hingga snorkle untuk snorkling di sana.
- Membawa kamera UW (Under Water) dan SunBlock.
- Kalo dari arah Surabaya mending naik bus dari Terminal Bungurasih menuju ke Terminal Sumenep, kemudian dari Terminal Sumenep naik angkutan umum ke Pelabuhan Kalianget.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar